Kamis, 15 September 2011

BUPATI WONOGIRI AJAK PEJABAT SILATURAHMI KE MANTAN BUPATI


Cara merayakan lebaran unik dilakukan oleh Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto. Orang nomor satu di Kota Gaplek itu mengajak istri dan sekitar 40 pejabat di lingkungan Pemkab untuk silaturahmi terhadap dua mantan Bupati Wonogiri sebelumnya, Selasa (6/9). Kedua mantan Bupati yang dikunjungi tersebut adalah H. Begug Poernomosidi di Fajar Indah, Solo dan H. Oemarsono di Sragen.

HAORNAS, TIM BUPATI BEKUK TIM CAMAT 1 - 0


Memperingati Hari Olahraga (Haornas) 2011, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menggelar pertandingan sepakbola antara tim kesebelasan Bupati Wonogiri melawan tim Kesebelasan Camat Wonogiri. Pertandingan berlangsung di lapangan Pringgodani Wonogiri, Jumat (9/9). Mesti didominasi pemain paruh baya, namun semangat dan spirit terlihat pada masing-masing pemain. Tim Bupati Wonogiri terdiri dari beberapa unsur pimpinan SKPD ditambah Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri Wawan Satyo Nugroho, S.Sos.

Layaknya pertandingan profesional, kedua tim mengenakan kaos kebesaran yang seragam serta ada official tim dan pelatih. Sejumlah Pejabat lainnya dan pegawai Pemkab bertindak sebagai penonton dan suporter dari tribun. Untuk menambah semarak suasana, ada komentator lapangan. Sarko, S. Sos, MM dari Bagian Kesra Setda bertindak sebagai komentator lapangan dengan banyolan-banyolan segar dan komentar-komentar yang sering membuat penonton terpingkal-pingkal.

Pada awal dan akhir pertandingan, Tim Bupati menguasai permainan. Umpan-umpan panjang dan pendek terus dilancarkan ke arah gawang lawan. Alhasil,  Tim Bupati menang 1-0 atas Tim Camat. Kemenangan 1-0 tersebut lahir lewat tendangan bebas  Kepala Satpol PP Drs. Edi Martono, MM ke mistar gawang lawan di menit ke-15 babak pertama.

Jumat, 26 Agustus 2011

124 Desa akan gelar Pilkades


Warga di 124 desa di Wonogiri yang akan menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) seiring berakhirnya masa jabatan kepala desa setempat bisa berlega hati. Pasalnya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan itu telah dimasukkan pada Kebijakan Umum Anggaran, Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2012 walau jumlahnya turun dibanding tahun sebelumnya.

Dengan pengalokasian anggaran tersebut maka 132 desa di Wonogiri bisa menggelar Pilkades pada tahun mendatang. Rinciannya 8 desa telah dianggarkan pada KUA PPAS sedangkan 124 desa baru dianggarkan pada pembahasan KUA PPAS pekan ini.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Kabag Pemdes) Sriyono saat ditemui, di pendapa Kabupaten Wonogiri, Kamis (25/8). Menurutnya, selain anggaran Pilkades, Pemkab Wonogiri juga mengalokasikan anggaran bagi perangkat desa yang purnatugas. “Kami cukup lega, setelah anggota badan anggaran mengalokasikan anggaran tambahan Pilkades dan tunjangan penghargaan bagi perangkat yang sudah purnatugas pada sidang kemarin (Selasa).”

Lebih lanjut Sriyono mengatakan anggaran Pilkades per desa senilai Rp 16,5 juta atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mengalokasi anggaran Pilkades senilai Rp 17,5 juta/desa. Karenanya, Sriyono berharap panitia melakukan efisiensi. “Namun jika terdapat kekurangan masing-masing desa bisa menambah anggaran melalui DAD (dana alokasi desa-red) setempat,” jelasnya.

Ratusan Aparat Pemkab Wonogiri Amankan Idul Fitri

 Gb.Bupati Danar Lakukan Pemeriksaan Pasukan

Polres Wonogiri dan jajaran terkait menggelar Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Ketupat Pengaman Lebaran 2011/1432 H yang dilakukan di Alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri, Senin (22/8). Bertindak sebagai inspektur upacara (irup) dalam upacara tersebut, Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto.
Kapolres setempat AKBP Ni Ketut Swastika menyebutkan pihaknya mengerahkan sedikitnya 400 aparat gabungan TNI/Polri, Dishubkominfo, Kesbangpolinmas, Pramuka, PMI serta Senkom untuk mengamankan Lebaran di daerah tersebut.

Sementara itu, Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto menyatakan, personil keamanan siap mengamankan wilayah Wonogiri saat mudik mendatang. “Misalnya saja ada penjahat dengan kendaraan bermotor personil kita juga sigap dengan kendaraan yang setiap saat siap digunakan,” kata bupati.

Menjawab pertanyaan wartawan, orang nomor satu di Pemkab Wonogiri ini menyatakan pihaknya akan menggelar acara open house dengan masyarakat luas usai solad Idul Fitri 1 Syawal 1432 H mendatang. Menurut Bupati Danar, dirinya bersama keluarga hanya akan berlebaran di rumah dinas saja setelah mengikuti open house dengan Gubernur Jateng H Bibit Waluyo.

WONOGIRI JUARA I SAPTA PESONA TINGKAT NASIONAL


Kontingen Gerakan Pramuka Kabupaten Wonogiri berhasil meraih juara pertama dalam lomba Sapta Pesona pada Jambore Nasional (Jamnas) 2011. Jamnas 2011 digelar di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto menyampaikan apresiasinya saat memberikan amanat di upacara peringatan HUT ke-61 Pramuka di Lapangan Giri Kridha Bhakti Wonogiri, Senin(15/8). “Terima kasih, saya ikut bangga atas kesuksesan adik-adik yang telah membawakan nama harum Kabupaten Wonogiri di tingkat nasional,” katanya.

Prestasi itu tidak saja membanggakan semua anggota kontingen, tapi juga bagi para pembimbing. ”Pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan berskala nasional tersebut dapat dijadikan pedoman untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kegiatan kepramukaan di Kabupaten Wonogiri, agar kelak ketika maju ke Jamnas lagi dapat meraih keberhasilan yang lebih meningkat lagi,” ujarnya.

Bupati berharap Pramuka akan dapat merevitalisasi gerakannya “Saya minta upaya merevitalisasi Pramuka jangan sekadar formalitas, tapi sampai menyentuh esensi eksistensinya agar gerakan Pramuka dapat dikembangkan sesuai dengan visi dan misinya.”

Kamis, 02 Juni 2011

Pasar Desa Temboro Raih Juara II Nasional

 Gb. Presiden RI - Susilo Bambang Yudhoyono

Pasar Desa Temboro, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri meraih juara II Lomba Pasara Desa Tingkat Nasional. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kalimantan.

Pernyataan itu disampaikan Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha dan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Wonogiri, Semedi.  “Penyerahan penghargaan diterima langsung oleh Kades Temboro, Rukiyo. Kami bersama Ketua DPRD, Wawan SN dan Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto hadir di acara itu,” ujar Semedi, kepada Espos Selasa (30/5/2011).

Ketua DPRD Wonogiri, Wawan menyatakan penyerahan penghargaan dilaksanakan pada acara peringatan Gerakan Nasional Bulan Bakti Gotong-Royong Masyarakat ke-8 dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39, Selasa.

Senin, 30 Mei 2011

WONOGIRI INGIN KEMBANGKAN WISATA BENGAWAN SOLO PURBA

Gb. Endapan di lembah bekas aliran sungai bengawan solo purba dimanfaatkan sebagai sawah dan kebun

Kabupaten Wonogiri genap berusia 270 tahun pada tanggal 19 Mei 2011. Bagaimana perkembangan dan dinamisasi di usia 270 tahun serta tantangan apa yang akan dihadapi Bupati H. Danar Rahmanto dan Wakil Bupati Yuli Handoko, SE ? Menyambut HUT ke-270 Kabupaten Wonogiri, secara khusus Bupati bersama Wakil Bupati didampingi Sekda Drs. Budisena, MM dan Para Staf Ahli Bupati, digelar jumpa pers bersama wartawan cetak dan elaktronik yang ada di Wonogiri di Ruang Dinas Bupati, Rabu (18/5).

Bupati menyatakan aspek industri dan wisata masih menjadi tumpuan bagi kabupaten ini. Dengan mengembangkan potensi daerah, investasi dipandang bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Dijelaskan, selama enam bulan masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Yuli Handoko, SE sudah ada delapan kerja sama dengan pihak lain. Kerja sama tersebut berhubungan dengan pemerintahan maupun kepentingan masyarakat.

Sedangkan di sisi pengembangan pariwisata, sejumlah proyek dari kepemimpinan terdahulu akan dilanjutkan seperti jagat spiritual dan Museum Karst di Kecamatan Pracimantoro serta pengembangan obyek wisata Waduk Gajah Mungkur. “Kita sudah komunikasi dengan pihak Jasa Tirta selaku pengelola lahan di area waduk untuk kembangkan pariwisata. Jadi tidak hanya sebatas wisata perairan saja. Juga akan dikembangkan Museum Karst yang saat ini cenderung ditinggalkan. Kami ingin lebih spesifik lagi, karena di wilayah selatan ada sejarah unik,” katanya.

Sejarah itu, lanjutnya, adalah aliran Bengawan Solo Purba, yang karena adanya subduksi lempeng Australia membuat wilayah Wonogiri selatan terdongkrak. Sehingga aliran air kini menuju utara. “Rencana akan kita undang ahli geologi dan sejarah kenapa bisa itu terjadi, akan dikemas dan dimasukkan ke museum karst. Dalam bentuk visualisasi tiga dimensi. Hingga saat ini pun jejak Bengawan Solo Purba itu masih ada,” jelasnya.

Masih ada sungai bawah tanah di wilayah Gebangharjo, Pracimantoro. Yang juga akan disajikan dalam bentuk visual dengan melibatkan ahli. Sedangkan untuk jagat spiritual tidak hanya bangunan ibadah saja yang dibuat. Namun akan dilengkapi dengan museum serta sejarah masuknya masing-masing agama ke Indonesia. Bahkan bila ada saat masuk ke Wonogiri.

Senin, 09 Mei 2011

Bupati Wonogiri pastikan Sekda dilantik pekan ini


Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto memastikan pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) definitif akan dilantik dalam pekan ini. Meski demikian, jawaban mengenai siapa yang akan menduduki pucuk pimpinan di jajaran birokrasi Pemkab Wonogiri itu masih tetap misteri. Kepada wartawan, Senin (9/5/2011)  Danar hanya mengatakan surat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang pejabat Sekda itu sudah ada ditangannya.

“Surat dari Mendagri itu saya terima Senin (2/5/2011) lalu, sedangkan pelantikannya saya rencanakan paling lambat akhir pekan ini. Tapi saya tidak akan mengungkap siapa yang akan dilantik jadi Sekda saat ini. Nanti juga semua akan tahu,” tegasnya.

Selasa, 03 Mei 2011

PRODUK HANDYCRAF WONOGIRI GO INTERNASIONAL


Sejumlah produk kerajinan tangan atau handycraft asal Kabupaten Wonogiri mulai memasuki pasar ekspor. Komoditas ekpor tersebut berupa kerajinan akar wangi, lampu hias, anyaman bambu, serta karya kaligrafi yang menembus pasaran berbagai negara di Timur Tengah. Ekspor perdana produk kerajinan Kabupaten Wonogiri tersebut ditandai dengan upacara pemberangkatan ekspor perdana  produk kerajinan handycraft asal Wonogiri di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (29/4).

Komisaris PT Jala Handycraft, Katno Hadi selaku mitra kerja Pemkab mengatakan bahwa ekspor perdana ini rinciannya kerajinan akar wangi dari Kecamatan Bulukerto sebanyak 300 unit, anyaman bambu dari Kecamatan Manyaran 700 unit, lampu hias dari Kecamatan Bulukerto sebanyak 500 unit, dan kaligrafi kayu/kulit sebanyak 7.500 unit. Sementara, nilai ekspor produk handycraft dari Wonogiri tersebut senilai Rp 300 juta. ”Wonogiri ini punya sumber daya alam yang melimpah, namun segenap kelebihan tersebut belum sepenuhnya dapat tergarap dengan baik. Padahal, sekarang ini yang menjadi tren banyak buyer di luar negeri yang menginginkan produk makanan berupa keripik singkong, keripik pisang, dan keripik gadung. Nah, kalau itu kita garap bersama, tentu bisa menyejahterakan masyarakat Wonogiri, karena bahan-bahan tersebut melimpah di sini,” lanjutnya.

Potensi ini diharapkan bisa segera ditangkap masyarakat Wonogiri dan dimanfaatkan oleh pengrajin yang bergerak dalam bidang industri makanan olahan untuk segera memproduksi makanan yang dimaksud. ”Tentunya kami berharap Pemda mampu menjadi fasilitator untuk mensosialisasikan penggunaan label halal dan sertifikat badan POM kepada pengrajin sebagai salah satu syarat agar produk kita diterima pasar internasional.”

Ditambahkannya, potensi lain dari Wonogiri yang bisa mengisi pasar ekspor adalah sabut kelapa. “Selama ini sabut kelapa yang banyak dihasilkan dari wilayah penghasil kelapa di Wonogiri selatan hanya terbuang percuma. Kami akan mengorganisasikannya agar semua sabut kelapa itu bisa diekspor,” imbuh Katno Hadi.

Sementara itu Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto mengharapkan ekspor perdana kerajinan Kabupaten Wonogiri ke negara Timur Tengah ini menjadi awal bagi gelombang ekspor produk Wonogiri di masa yang akan datang. Tidak terbatas pada ekspor kerajinan, namun juga pada komoditas yang lain. Bupati juga berharap kegiatan ekspor seperti ini bisa terus berlangsung dan tak berhenti di tengah jalan. Dia juga meminta para camat untuk terus menggali dan mengembangkan potensi produk ekspor di wilayah masing-masing. “Namun, perlu saya sampaikan bahwa produk dari Kabupaten Wonogiri sesungguhnya telah jauh-jauh hari menembus pasar luar negeri melalui eksporter di kota lain seperti Surabaya dan Bali,” ujarnya.

Rabu, 20 April 2011

Tujuh tersangka pengedar kunci jawaban palsu UN ditangkap


Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika beserta jajaran berhasil mengungkap jaringan pelaku peredaran kunci jawaban soal ujian nasional (UN) palsu. Tujuh tersangka ditangkap Rabu (20/4/2011) dan masih diperiksa intensif oleh penyidik Reskrim Polres Wonogiri.

Ketujuh tersangka itu adalah, empat orang berstatus mahasiswa, yakni DSN, 22, warga Sibela, Mojosongo, Solo, Bmk, 21, warga Bumi Griya Indah, Karanganyar, Dtp, 23, warga Pasar Kliwon, Solo dan Nck, 22, warga Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Tiga tersangka lain seorang masih berstatus pelajar SMK, yakni Ad, 18, warga Sawojajar, Telukan, Sukoharjo.

Dia bersama kakaknya bernama Pr, 21 juga ditangkap dan seorang tersangka lagi adalah Ch, 22, warga Premulung, Sondakan, Solo. Selain tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 1.725.000 dan 14 buah handphone. Ketujuh tersangka dijerat pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun. Pernyataan itu disampaikan Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika didampingi Kasatreskrim AKP Sugiyo saat menggelar jumpa pers di ruang rapat utama (Rupatama), Mapolres Wonogiri, Rabu.

Dalam kesempatan itu Kapolres dan Kasatreskrim membantah tudingan bocornya soal UN. Keduanya menjelaskan, kunci jawaban soal UN palsu beredar di Wonogiri.

Senin, 11 April 2011

HUTAN RAKYAT DI WONOGIRI MAMPU HASILKAN KAYU SERTIFIKASI


Dukungan terhadap pelaksanaan program penghijauan dan rehabilitasi lahan di Kabupaten Wonogiri terus meningkat. Salah satunya datang dari Indonesia Exim Bank dan Ikatan Arsitek Indonesia yang memberikan bantuan bibit berupa bibit sengon kepada Kelompok Tani Hutan Rakyat di Kelurahan Selopuro dan Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri. Tak hanya bibit tanaman, namun juga diserahkan dana penanaman dan pemeliharaan tanaman, serta mesin pengolah kayu.

Wisnu Broto dari Ikatan Arsitek Indonesia dan Djoko Jamhur dari Exim Bank menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut kepada Bupati Wonogiri yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Plt Sekda Sutanto Djosowijatmo, SH, di Balai Kelurahan Selopuro, Kamis (7/4). Dalam sambutan yang dibacakan Sekda, Bupati menilai jika makin tingginya angka keikutsertaan seluruh komponen masyarakat, baik Pemerintah, TNI, POLRI, kalangan BUMN, BUMD, dan Swasta baik tingkat lokal maupun nasional, menjadi bukti semakin meningkatnya kesadaran menjaga dan menciptakan lingkungan hidup yang ideal dengan menanam pohon.

Bupati juga menyampaikan apresiasi atas usaha yang diraih oleh Desa Selopuro dan Desa Sumberejo yang telah membentuk Kelompok Tani Hutan Rakyat Sertifikasi. Kelompok ini telah mampu membangun kesadaran warga masyarakat untuk turut serta mengelola hutan rakyat dengan baik. Masyarakat hutan Selopuro dan Sumberejo sekarang mampu memproduksi salah satu bahan baku/kayu bersertifikat. Kayu bersertifikat tersebut sekarang salah satu syarat utama untuk ekspor furniture. Untuk memperoleh sertifikasi hutan lestari, anggota komunitas yang mengelola hutan harus membentuk unit manajemen hutan (UPH).
Sebagai contoh, masyarakat di Batuwarno dibentuk Forum Komunikasi Petani Sertifikasi (FKPS) Selopuro dan FKPS Sumberejo.

”Kelompok Tani Hutan Rakyat Desa Selopuro dan Sumberejo ini telah mendapat sertifikasi PHBM, sehingga pasokan produksi hutannya mampu menembus pasar nasional dan internasional. Sertifikasi PHBM ini mampu memberikan value atau nilai tambah yang luar biasa bagi produksi hutan rakyat. Bisa dikatakan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui hutan rakyat telah kami rasakan,” lanjutnya.

Kamis, 07 April 2011

BUPATI WONOGIRI : JANGAN JADIKAN UJIAN NASIONAL SEBAGAI MOMOK


Gb. H. DANAR RAHMANTO (Bupati Wonogiri)

Sebanyak 38.023 pelajar se-Kabupaten Wonogiri siap mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011. Mereka akan mengikuti ujian akhir sebelum melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri Drs. Suparno, M.Pd saat memimpin Rapat Koordinasi Ujian Nasional 2010/2011 di Aula Dinas Pendidikan, Senin (4/4). Sejumlah Pengawas UN, Kepala Sekolah, dan Kepala UPT Disdik mengikuti kegiatan tersebut.

Suparno mengatakan bahwa beberapa kegiatan sebelum UN sudah dilaksanakan, antara lain pelaksanaan Ujian Sekolah yang sudah dilaksanakan pada tanggal 14-22 Maret untuk tingkat SMA sederajat., sedang untuk tingkat SMP sederajat sudah dilaksanakan 28 Maret-1 April, dan untuk SD sederajat dilaksanakan tanggal 4-7 April.

“Sedangkan pelaksanaan UN akan diawali di tingkat SMA sederajat yang dimulai tanggal 18 April, kemudian disusul SMP sederajat dimulai tanggal 25 April. Sedangkan tingkat SD berlangsung mulai tanggal tanggal 10 Mei,” ungkap Kepala Disdik.
Ujian tahun ini, lanjut Suparno beda dari tahun-tahun sebelumnya, khususnya tentang kepengawasan. Kalau dulu ada tim pemantau independen, sekarang tidak lagi. Namun sebagai gantinya ada tim pengawas yang dikoordinatori oleh Universitas Negeri Semarang dan Universitas Veteran Surakarta.

Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto dalam kesempatan membuka Rakor tersebut mengatakan bahwa salah satu visi Millennium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan pembangunan di seluruh dunia yang diupayakan untuk dicapai pada tahun 2015, salah satunya adalah dunia pendidikan. Tentu saja outcome yang ingin dicapai dunia pendidikan adalah makin majunya tingkat pendidikan. “Target ini parameternya adalah UN. Sehingga UN merupakan salah satu alat ukur penilaian kompetensi peserta didik,” ungkap Bupati.

Bupati menilai, kalau selama ini UN seringkali jadi momok yang menakutkan bagi peserta didik. Untuk itu, Bupati menekankan pentingnya membangun mindsite positif tentang UN di kalangan peserta didik. Ia berharap agar UN tidak menjadi momok yang menakutkan bagi siswa-siswi, “Suasana di kelas harus dibuat enjoy, supaya siswa tidak punya beban. Kemudian para guru harus terus menerus memotivasi dan membangun mental muridnya dengan meyakinkan mereka bahwa mereka pasti bisa lulus. Sebuah institusi pendidikan, dianggap berhasil apabila dalam kegiatan belajar mengajar ada saling keterlibatan atau ketergantungan antara murid dan guru.”

Menurut Bupati, tugas berat ada di pundak Dinas Pendidikan karena selain dituntut untuk menghasilkan siswa yang berprestasi, juga dituntut untuk membawa nama baik Kabupaten Wonogiri. “Bayangkan, kalau di Wonogiri yang tidak lulus jumlahnya seribu murid lebih, tentu akan mencoreng nama baik Wonogiri. Untuk itu kami berharap UN tahun ini mampu mensukseskan target yang dicapai, yakni sukses administrasi, sukses penyelenggaraan, dan sukses prestasi. Indikakator keberhasilan UN meningkat adalah dengan semakin besarnya prosentase kelulusan peserta didik di Wonogiri,” pungkasnya.

Sabtu, 26 Maret 2011

BANTUAN KEUANGAN TAMBAHAN PENGHASILAN TETAP KEPADA KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA TAHUN 2011


 Perangkat Desa dapat berlega hati dengan adanya penambahan bantuan keuangan tambahan penghasilan untuk tahun 2011 ini. Berdasarkan Keputusan Bupati nomor 22 Tahun 2011 tentang pemberian bantuan keuangan tambahan penghasilan tetap kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa Tahun 2011 disebutkan bahwa Kepala Desa menerima Rp 1.265.000 tiap bulannya, Sekdes non PNS sejumlah Rp 770.000/bulan dan perangkat desa lainnya menerima Rp 620.000/bulan.

Namun tambahan penghasilan ini belum dapat dicairkan karena masih dalam proses administrasi. Menurut Agus Mursito, Sub bagian Administrasi dan Kekayaan Desa pada Bagian Pemdes Setda Kabupaten Wonogiri dalam rapat koordinasi dengan camat se-Kabupaten Wonogiri, Rabu (23/3) bertempat di ruang data Setda Kabupaten Wonogiri menyampaikan beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk proses pengajuan permohonan pencairan adalah penetapan APBDes, SK Kepala Desa tentang penetapan nama-nama penerima bantuan, permohonan dari Kepala Desa, syarat pernyataan pertanggungjawaban mutlak dan rekomendasi dari Camat. ”Di tahun 2010 kemarin bantuan keuangan tambahan penghasilan diterima oleh perangkat desa di bulan Mei” ungkap Agus. Diharapkan untuk desa yang belum mengajukan permohonan pencairan agar dapat segera mengajukan dengan syarat-syarat tersebut di atas.

Dalam acara tersebut juga disampaikan tentang jadwal pelaksanaan Nggugah Desa yang akan mulai dilaksanakan pada tanggal 7 April bertempat di Desa Songbledek Kecamatan Paranggupito dan Desa Pucanganom Kecamatan Giritontro.

Jumat, 25 Maret 2011

PETANI WONOGIRI DIHIMBAU BERALIH KE PERTANIAN ORGANIK


Gb. H. Danar Rahmanto (Bupati Wonogiri)

Sebagai salah satu implementasi program Bali Desa Mbangun Desa dan upaya untuk merevitalisasi bidang pertanian di Kabupaten Wonogiri, Pemerintah Povinsi Jawa Tengah memberikan bantuan mesin hand traktor, teknologi pakan ternak, dan alat pengolahan pupuk organik. Penyerahan bantuan Gubernur secara simbolis berupa mesin hand traktor dilakukan oleh anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah Subandi PR, S.Pd kepada Kelompok Tani Sumber Rejeki, Dukuh Sumberejo, Desa Purworejo, Wonogiri, disaksikan Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto, Rabu (23/3).

Menurut Subandi, diversifikasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan mengembangkan teknologi pertanian yang tepat guna merupakan hal penting yang perlu mendapatkan perhatian, karena pertanian merupakan salah satu bidang unggulan di Kabupaten Wonogiri. “Sejauh ini, masyarakat yang masih menggunakan pupuk urea dalam pertanian, kami ajak agar menggunakan pupuk organik yang diproduksi sendiri. Dengan teknologi baru yang kita ajarkan, pupuk organik nanti bahan bakunya berasal dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita. Selain mahal, pupuk kimia juga menyebabkan pertanian mudah diserang wereng.”

Selain pupuk organik, juga akan dikembangkan pembuatan pakan ternak dari sisa pertanian. Bonggol jagung, kulit ketela pohon, onggok atau ampas pati, jerami, kelobot, janggel, serta buah-buahan busuk akan diolah dengan teknik tertentu untuk dijadikan bahan pakan ternak. “Idealnya, kalau pakan ini jadi, masyarakat kalau ingin memberi makan sapi atau kambing, tidak perlu ngarit (mencari rumput).”

Subandi sudah melakukan percobaan pembuatan pakan ternak ini. Dari pemeliharaan 44 ekor kambing yang terdiri dari 4 kambing jantan dan 40 kambing betina, dengan pakan yang dihasilkannya, sampai Maret tahun ini kambing tersebut sudah berjumlah 80 ekor lebih.
Bupati Wonogiri sendiri menekankan pentingnya untuk memanfaatkan teknologi dalam bertani, dimulai dari pengolahan tanah yang baik, pemilihan bibit unggul, serta pemberian pupuk dan obat-obatan anti hama dengan bijaksana kepada para petani. “Akan lebih baik, jika petani di Kabupaten Wonogiri mulai melakukan budi daya pertanian organik, yaitu meninggalkan pupuk dan obat-obatan kimia,” katanya.

Menurut Bupati, ada beberapa keuntungan yang dapat dipetik petani dari budidaya pertanian organik, yaitu produk pertanian yang sehat, pengolahan lahan yang ramah lingkungan, dan nilai jual hasil pertanian organik yang jauh lebih baik. Terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai ekonomis produk pertanian organik dan non-organik, berkisar antara 5-10 %, terlebih ketika produk pertanian organik saat ini mulai dilirik pasar premium karena alasan kesehatan. “Ini merupakan peluang emas yang harus ditangkap petani Wonogiri,” tegasnya.